Sabtu, 26 Januari 2013

Bahan – bahan untuk pembuatan benda uji beton


a.        Agregat
Agregat merupakan bahan terbesar dari beton, bahkan hampir 75% penyusun beton adalah agregat. Oleh karena itu, kontrol terhadap kualitas agregat merupakan hal yang sangat penting. Karena kekuatan agregat inilah yang nantinya akan sangat berpengaruh pada kekuatan dan keawetan beton. Agregat secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu agregat halus dan agregat kasar. Agregat halus terdiri dari agregat yang lolos saringan 4, sedang agregat kasar adalah agregat yang tertahan saringan 4.
Agregat terbentuk dari batuan induk yang dipecah secara mekanik atau alami akibat pengaruh cuaca dan abrasi. Agregat digunakan karena lebih ekonomis dari pasta semen, selain itu
agregat juga mempunyai stabilitas dan durabilitas yang baik dibanding pasta semen. Kualitas agregat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain komposisi mineral dan kimia dari batuan induk, karakteristik petologi, berat jenis (spesifik gravity), kekerasan, tegangan, stabilitas fisika dan kimia, porositas, warna, penyerapan, tekstur permukaan dari batuan induk. Secara spesifik kualitas agregat dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain bentuk agregat. Bentuk dari agregat akan sangat berpengaruh terhadap interlocking antar agregat. Bentuk agegat yang menyudut ataupun tajam akan memberikan pengaruh interlocking yang lebih kuat dari pada bentuk bulat. Semakin kuat interlocking yang terjadi akan dihasilkan beton dengan kekuatan yang besar.

b.        Fas (Faktor Air dan Semen)
Semen merupakan bubuk kering yang berupa partikel-pertikel halus. Dalam pembuatan beton, semen akan dicampur air untuk membentuk pasta. Semen memiliki beberapa tipe yaitu tipe I, II, III, IV dan V. Tipe-tipe semen tersebut diurutkan berdasarkan kekuatan awalnya dalam merekatkan suatu bangunan yang dibentuk. Semen yang digunakan dalam pembutan beton adalah semen hidrolik. Semen hidrolik adalah jenis semen yang bereaksi dengan air dan membentuk suatu batuan massa. Semen hidrolik juga terdiri dari beberapa jenis, seperti semen semen portland, semen portland abu terbang, semen portland putih, dll. Semen portland terbuat dari campuran kalsium, silika, alumunium dan oksida besi. Pada penggunaannya di lapangan, bahan-bahan semen portland dibuat atau ditambahkan dari zat kimia lain. Contohnya, semen portland abu terbang yang merupakan hasil poemanfaatan kembali dari produksi pembakaran gas.
Air juga sangat dibutuhkan dalam pembuatan beton, karena air dapat mempercepat proses kimiawi pada beton.Sehingga dapat memudahakn pengerjaan. Pada reaksi kimia beton, hanya 1/3 bagian air yang diperlukan untuk reaksi. Air bermanfaat dalam mencegah penyusutan plastis. Tapi dapat merendahkan permeabilitas dan kekuatan beton.
Dalam pembuatan beton, semen akan dicampur air untuk membentuk pasta. Fungsi dari pasta ini adalah untuk merekatkan agregat sehingga tidak mudah goyah. Selain itu, semen juga berfungsi dalam mengeraskan dan membentuk beton agar padat. Proporsi dari kedua campuran semen dan air menentukan sifat-sifat dari beton yang dibentuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar