Ada beberapa jenis/type pondasi dalam kontruksi bangunan
tingkat menengah. Kali ini moderator akan membahas tentang pondasi tiang
pancang yang sering ditemui dipasaran.
Pada proses pemancangan tiang pancang ada 2 metode umum yang sering digunakan di lapangan diproyek, yakni metode jack-in pile.dan metode hammer.
Pada proses pemancangan tiang pancang ada 2 metode umum yang sering digunakan di lapangan diproyek, yakni metode jack-in pile.dan metode hammer.
Pertama
Metode JACK-IN Pile adalah metode
pemancangan dengan menggunakan Mesin Pancang Hydraulic dimana proses
pemancang tiang pancang dengan memberikan tekanan beban secara STATIS (beban
tetap, baik besarnya (intensitasnya), titik bekerjanya dan arah garis kerjanya)
pada tiang pancang, penekanan/pemancangan tiang akan berhenti bila tiang telah
mencapai tanah keras aktual (bisa sesuai data sondir report dan bisa juga
kurang atau lebih dalam dari kedalaman sondir).
Metode Kedua yakni dengan Metode Hammer dimana
proses pemancang tiang pancang dengan memberikan tekanan beban secara Dinamik pada
bagian ujung tiang dengan cara menjatuhkan
beban ke tiang pancang seperti dipukul secara berulang ulang hingga penetrasi
tiang pancang sudah maksimum.
|
Metoda
Hydraulic Jack-In
|
Metoda Jack In Pile memiliki beberapa Kelebihan dibanding Metoda Hammer antara lain :
ü Menghasilkan Daya dukung Gesek tanah yang
lebih baik karena metoda hydraulic jack-in (metoda penetrasi tekan statis)
sehingga tanah yang tadinya mendorong kesamping akibat penetrasi tiang, dalam
beberapa jam tanah yang terdorong akan kembali menjepit tiang dan memberikan
daya dukung tambahan (friksi tanah terhadap tiang akan semakin besar)
ü Tidak menghasilkan suara bising seperti
pada hammer (umumnya menggunakan Silent Genset sebagai main power untuk
aktifitas mesin hydraulic jack in) sehingga tidak menghasilkan polusi asap
yang cukup berarti.
ü Output pekerjaan/ produktifitas kerjanya
lebih baik daripada hammer (untuk pekerjaan pemancangan dimana penetrasi max
adalah rata tanah , minimum 300m' / hari ~ 10jam kerja/hari).
ü Tidak menimbulkan getaran disekeliling
sehingga aman buat bangunan di dekatnya (Minim Retak Struktural pada bangunan
tetangga).
ü Tidak diperlukan loading test beban aksial, karena mesin
hydraulic jack-in dilengkapi dengan pressure gauge (MPA) sehingga beban aksial
aktual dapat diketahui dari pembacaan nilai MPA pada pressure Gauge
diinstrument mesin.
Kekurangan Metoda Hydraulic Jack In adalah :
Ø
Tidak maksimal
pengerjaannya jika terjadi hujan karena bila tiang diperlukan
welding/pengelasan sambungan maka proses penyambungan tiang pancang.butuh waktu
lama.
Ø
Jika menggunakan
Mesin Hydraulic Jack In Robot lambat untuk berpindah dari satu titik ke
titik pemancangan yang lain, sedangkan jika menggunakan Mesin Hydraulic
Jack In dengan roda Crawler : cepat untuk berpindah dari satu titik ke
titik pemancangan yang lain, akan tetapi tidak terlalu baik dalam pressure
pemancangan dan kurang siku (tergantung permukaan tanah yang menjadi landasan).
Ø
Pada saat
mobilisasi mesin kelokasi proyek mesin Hydraulic jack-in sangat tergantung
terhadap ketersediaan Tronton dan crane service (Mobile Crane). sedangkan dalam
proses pemancangan bila mesin tidak dilengkapi dengan crane maka harus
disediakan juga diproyek crane service (Mobile Crane) dimana fungsi dari
crane disini adalah sebagai alat untuk mengangkat tiang pancang dimasukkan ke
dalam penjepit hydraulic jack dan pemancangan pun dapat diilakukan.
terima kasih ilmunya
BalasHapus